Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana caranya saat kita mengetik www.google.com di browser, lalu dalam hitungan detik halaman Google langsung terbuka? Padahal, komputer sebenarnya tidak mengenali nama-nama seperti itu. Komputer dan server di internet saling berkomunikasi menggunakan alamat angka yang disebut IP Address.

Nah, di sinilah peran DNS (Domain Name System). DNS bisa diibaratkan seperti buku telepon digital di internet. Saat kamu mengetik nama website, DNS akan mencarikan alamat IP yang sesuai, lalu menghubungkan kamu ke server tujuan. Tanpa DNS, kita harus mengingat deretan angka IP setiap kali ingin membuka situs — tentu saja itu merepotkan, bukan?

Di artikel ini, kita akan membahas apa itu DNS, bagaimana cara kerjanya, dan kenapa sistem ini begitu penting dalam kehidupan online kita sehari-hari.

Jadi pada dasarnya ada 4 jenis DNS server yang saling berkaitan di internet untuk menterjemahkan alamat IP ke nama domain, yaitu :

  • DNS Recursor
  • Root Nameserver
  • TLD Nameserver
  • Authorative Nameserver

Kita akan bahas satu persatu.

A. DNS Rekursif (Resolver)

DNS Rekursif, atau sering disebut DNS Resolver, adalah perhentian pertama saat client (misalnya browser kamu) melakukan permintaan untuk membuka sebuah domain. DNS rekursif ini bertindak sebagai perantara antara client dengan jaringan nameserver DNS di internet.

  • Mengecek cache. Jika data tentang domain yang diminta sudah ada di cache-nya, resolver langsung memberikan jawaban ke client tanpa harus mencari ke luar.
  • Jika tidak ada di cache, resolver akan melakukan serangkaian permintaan berantai ke server-server DNS lain, dimulai dari Root Nameserver, lalu ke TLD Nameserver, dan terakhir ke Authoritative Nameserver yang menyimpan data asli domain tersebut.

Begitu mendapat jawaban dari authoritative nameserver, resolver akan menyimpannya ke dalam cache agar jika ada permintaan yang sama di kemudian hari, prosesnya bisa lebih cepat tanpa perlu bertanya ulang ke server DNS lain.

B. Root Nameserver

Root Nameserver adalah titik paling atas dalam hierarki sistem DNS. Saat ini, ada 13 tipe root nameserver yang dikenal di dunia, dinamai dari A-root sampai M-root. Tapi jangan salah, meskipun hanya ada 13 nama, masing-masing root nameserver ini punya banyak server instance yang tersebar di berbagai negara menggunakan teknologi anycast.

Root nameserver tidak menyimpan alamat IP website, melainkan hanya mengetahui ke mana resolver harus bertanya selanjutnya. Jadi, saat resolver tidak menemukan jawaban di cache, dia akan bertanya ke root nameserver, dan root nameserver akan mengarahkan resolver ke TLD Nameserver yang sesuai berdasarkan ekstensi domainnya, misalnya .com, .id, atau .net.

C. TLD Nameserver

TLD (Top-Level Domain) Nameserver adalah server DNS yang menyimpan informasi tentang domain-domain di bawah Top-Level Domain (TLD) tertentu. TLD itu contohnya seperti .com, .id, .org, .net, dan lain-lain.

TLD nameserver tidak menyimpan langsung IP address sebuah domain, melainkan hanya tahu authoritative nameserver mana yang memegang data DNS lengkap untuk domain tersebut. Jadi ketika resolver bertanya ke TLD nameserver, server ini akan menjawab: "Coba tanya ke authoritative nameserver ini ya."

Contohnya:

  • TLD Nameserver untuk domain example.com akan mengarahkan ke authoritative nameserver yang bertanggung jawab atas domain example.com.

D. Authoritative Nameserver

Authoritative Nameserver adalah server DNS yang menyimpan data DNS asli untuk sebuah domain. Semua DNS record seperti A record (alamat IP), MX record (server email), CNAME, TXT, dan lainnya disimpan di sini.

Ketika resolver sampai ke tahap ini, authoritative nameserver akan memberikan jawaban final. Misalnya:

"IP address untuk www.example.com adalah 192.168.1.1."

Setelah mendapatkan jawaban tersebut, resolver akan mengirimkannya ke client, dan proses pencarian alamat IP selesai. Selain itu, resolver biasanya juga akan menyimpan data ini di cache-nya untuk mempercepat permintaan yang sama di masa mendatang.

Jenis Nameserver Peran
DNS Rekursif (Resolver) Menerima query dari client, cek cache, dan melakukan pencarian ke nameserver lain jika perlu
Root Nameserver Mengetahui TLD nameserver mana yang memegang data untuk ekstensi domain tertentu
TLD Nameserver Mengetahui authoritative nameserver mana yang memegang data untuk domain tertentu
Authoritative Nameserver Menyimpan data DNS asli dan memberikan jawaban akhir berupa IP address atau record lainnya

Agar lebih mudah dipahami, berikut alur lengkap proses kerja DNS saat kamu mengetik sebuah alamat website di browser:

  1. Client (browser) mengirimkan query ke DNS Rekursif (Resolver) untuk mencari alamat IP dari domain yang diminta.
  2. DNS Resolver cek dulu di cache-nya:
    • Jika ada, langsung kirim jawaban ke client.
    • Jika tidak ada, lanjut ke langkah berikutnya.
  3. DNS Resolver kirim permintaan ke Root Nameserver untuk menanyakan di mana letak TLD nameserver dari domain tersebut.
  4. Root Nameserver memberi tahu alamat TLD Nameserver yang sesuai dengan ekstensi domain (misal .com, .id, atau .org).
  5. DNS Resolver kemudian meminta informasi ke TLD Nameserver tentang authoritative nameserver yang bertanggung jawab atas domain tersebut.
  6. TLD Nameserver mengarahkan resolver ke Authoritative Nameserver domain yang dimaksud.
  7. Authoritative Nameserver memberikan jawaban final berupa alamat IP dari domain yang diminta.
  8. DNS Resolver menyimpan hasil jawaban ke cache untuk mempercepat permintaan serupa di waktu mendatang.
  9. DNS Resolver mengirimkan alamat IP ke client (browser).
  10. Client (browser) terhubung langsung ke server tujuan menggunakan alamat IP tersebut.

Itulah tadi penjelasan tentang cara kerja DNS dan peran masing-masing nameserver di dalamnya. Mulai dari DNS Rekursif, Root Nameserver, TLD Nameserver, hingga Authoritative Nameserver, semuanya saling terhubung untuk menerjemahkan nama domain yang mudah diingat manusia menjadi alamat IP yang bisa dipahami oleh komputer.

Meski prosesnya terdengar panjang, nyatanya semua ini terjadi hanya dalam hitungan milidetik setiap kali kita mengakses sebuah website. Sistem DNS adalah salah satu fondasi penting di balik kelancaran internet yang kita gunakan sehari-hari.